makalah kepemimpinan
I.
PENDAHULUAN
Masalah kepemimpinan merupakan masalah yang telah tua (fiedler,
1967). Sejak manusia berkelompok disitu telah timbul masalah kepemimpinan. Ini
berarti bahwa kepemimpinan menyangkut kelompok, dan orang yang mengambil
pimpinan dalam kelompok. Namun demikian kepemimpinan tidak hanya terlihat pada
manusia, tetapi pada kalangan hewanpun tampak juga masalah kepemimpinan ini.
Pada dunia hewan pemimpin akan selalu berjalan didepan dan
memberikan arah kepada yang dipimpinnya. Pada anak-anak akan terlihat siapa
yang menonjol dalam perannya untuk mengatur teman-temannya, dia itulah
pamimpinnya. Pada gang dikalangan remaja mereka juga mempunyai pemimpin sendiri
dengan ciri-ciri tertentu. Pada dunia mahasiswa terdapat tokoh-tokoh mahasiswa
yang di anggap sebagai pemimpin dengan ciri-ciri tertentu pula (Mar’at, 1981).
Masalah kepemimpinan juga didapati dalam dunia usaha, politik, militer, dan
kelompok-kelompok lain.
Dengan contoh-contoh tersebut dapatlah dikemukakan bahwa dalam
bidang apapun dan di negara manapun masalah kepemimpinan akan selalu
dibutuhkan, karena dalam manusia berkelompok diperlukan orang yang memberikan
pimpinan kepada kelompok tersebut.[1]
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa
pengertian kepemimpinan?
B.
Faktor
apa yang menentukan seseorang menjadi pemimpin?
C.
Bagaimana
tipe kepemimpinan?
D.
Apa
sifat kepemimpinan?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kepemimpinan
Menurut
John Ptiffner, kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang di
kehendaki.
Sedangkan
menurut H. Goidhamer dan E. A. Shils, kepemimpinan adalah tingdakan perilaku
yang dapat mempengaruhi tingkah laku orang lain yang di pimpinnya.[2]
Menurut Stoner kepemimpinan adalah proses mengarahkan (directing) dan
mempengaruhi (influencing) kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
tugas anggota kelompok atau organisasi secara keseluruhan.[3]
Kepemimpinan
(leadership) adalah kemampuan dari seseorang (yaitu pemimpin atau
leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya),
sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagai mana dikehendaki pemimpin.
Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan
sebagai suatu proses sosial. Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal
leadership) dan ada yang bersifat tidak resmi (informal leadership).[4]
Dalam
hal ini kepemimpinan bukan merupakan sesuatu yang bersifat gaib atau mistis,
melainkan merupakan keseluruhan daripada skill-skill dan attitude-attitude yang
diperlukan oleh tugas pemimpin, skill dan attitude mana yang dapat kita
pelajari.[5]
B.
Faktor
Yang Menentukan Seseorang Menjadi Pemimpin
Ada
beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi pemimpin. Menurut William
Foote Whyte menyebutkan ada 4 faktor yang menentukan seseorang menjadi seorang pemimpin:
1.
Opertional leadership
Orang yang paling banyak inisiatif, dapat menarik dan
dinamis, menunjukkan pengabdian yang tulus, serta menunjukkan prestasi kerja
yang baik dalam kelompoknya.
2.
Popularity
Orang yang paling banyak dikenal mempunyai kesempatan
yang lebih banyak menjadi pemimpin.
3.
The Assumed representative
Orang yang dapat mewakili kelompoknya mempunyai
kesempatan besar untuk menjadi pemimpin.
4.
The Prominent Talent
Seseorang yang memiliki bakat kecakapan yang menonjol
dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.[6]
C.
Tipe
Kepemimpinan
Tipe
kepemimpinan menurut Lewin, dkk. Berpendapat ada tiga tipe kepemimpinan, yaitu:
1.
Tipe
otoriter
Pada
pemimpin yang bertipe otoriter, pemimpin tersebut dalam memberi kepemimpinannya
menggunakan otoritas yang ada padanya, pada umumnya memberikan perintah dengan
paksaan, memaksakan apa yang ada pada diri pemimpin agar dapat diterima oleh
yang dipimpin.[7]
2.
Tipe
demokratik
Disini
ada kerja sama antara pemimpin dan anggotanya. Semua kegiatan kelompok dijalankan
atas keputusan bersama. Semua perencanaan dan langkah-langkah pekerjaan
ditentukan secara musyawarah.[8]
3.
Tipe
laissez faire
Pemimpin
memberikan kebebasan sepenuhnya kepada yang dipimpin, pemimpin tidak ikut aktif
dalam kegiatan kelompok yang dipimpinnya, tidak ikut aktif dalam menentukan
tujuan kegiatan kelompok, tidak ikut aktif dalam pencapaian tujuan tersebut.[9]
D.
Sifat
Kepemimpinan
Kepemimpinan
mengandung sifat. Sifat ini harus senantiasa diupayakan pemilikanya oleh setiap
orang yang mendapat kesempatan menjadi pimpinan agar ia menjadi pemimpin yang
baik, atau menjadi pemimpin yang efektif. Sifat-sifatnya sebagai berikut:
1.
Sifat
inkuistik
Sifat
inkuistik atau rasa ingin tahu merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal.
Pertama, tidak merasa puas atas pengetahuan yang dimiliki. Kedua, kemauan dan
keinginan untuk mencari hal-hal yang baru.
2.
Pengetahuan
umum yang luas
Seorang
pemimpin dituntut memiliki pengetahuan yang luas yang berarti memahami berbagai
disiplin ilmu yang ada sangkut pautnya dengan tujuan, strategi, rencana dan
kegiatan organisasi yang dipimpinnya.
3.
Daya
ingat yang kuat
Seorang
pemimpin harus jenius. Namun kemampuan intelektualnya, seperti daya kognitif
dan daya penalaranya harus berada diatas kemampuan rata-rata dari orang-orang
yang dipimpinya. Salah satu bentuk kemampuan intelek tersebut adalah daya ingat
yang kuat.
4.
Keberanian
Salah
satu sifat kehidupan manajerial adalah terdapatnya berbagai jenis risiko dalam
menjalankan roda organisasi. Risiko itu bias timbul karena faktor intern maupun
ekstern. Seorang pemimpin harus mempunyai keberanian menghadapi risiko
tersebut.
5.
Kesediaan
menjadi pendengar yang baik
Tidak
ada manusia yang demikian pintarnya sehingga ia tidak perlu belajar dari orang
lain, tidak ada manusia yang demikian obyektif dan rasional sehingga ia tidak
perlu lagi memerlukan masukan dari berbagai pihak. Dalam hal ini menunjukkan
bahwa seorang pemimpin perlu melatih diri menjadi pendengar yang baik.
6.
Rasa
tepat waktu
Sering
keberhasilan seorang pimpinan dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinannya
sangat ditentukan oleh kemampuannya , memilih waktu yang tepat untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu. Bila suatu masalah tidak dipecahkan dalam waktu
yang tepat, dapat terjadi bahwa cara pemecahannya tidak tepat, dan masalahnya
dapat berkembang sehingga pemecahannya di masa depan semakin sulit. Karena itu,
seorang pimpinan harus mempunyai rasa waktu atau kata lain pandai memilih waktu
dalam mengambil tindakan terhadap segala sesuatu yang terjadi didalam
organisasi yang dipimpinya.[10]
IV.
KESIMPULAN
Menurut
John Ptiffner, kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang di
kehendaki.
Faktor-faktor
yang menentukan seseorang menjadi pemimpin, yaitu:
1.
Oprtional
leadership
2.
Popularity
3.
The
assumed representative
4.
The
prominent talent
Tipe kepemimpinan,yaitu:
1.
Tipe
otoriter
2.
Tipe
demokratik
3.
Tipe
laissez faire
Sifat-sifat kepemimpinan diantaranya yaitu, sebagai berikut:
1.
Sifat
inkuistik
2.
Pengetahuan
umum yang luas
3.
Daya
ingat yang kuat
4.
Keberanian
5.
Kesediaan
menjadi pendengar yang baik
6.
Rasa
tepat waktu
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, semoga memberikan
manfaat dan khazanah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran
kami harapkan guna memperbaiki pembuatan makalah berikutnya. Terima kasih.
[1] Bimo Walgito. Psikologi
sosial. Yogyakarta:C.V Andi offset. 1978. hal.101
[2] Abu Ahmadi. Psikologi
sosial. Jakarta: Rineka Cipta. 2009. Hal.114-115
[3] Abdul Choliq. Pengantar
managemen. Semarang: Ravi Sarana Perkasa. 2011. Hal.213
[4] Op cit. Abu
Ahmadi. Hal.113
[5]
Gerungan. Psykologi Sosial. Bandung: PT ERESCO.1964.Hal.130
[6] Abu Ahmadi. Psikologi
sosial. Jakarta: Rineka Cipta. 2009. Hal.118
[7] Bimo Walgito. Psikologi
sosial. Yogyakarta:C.V Andi offset. 1978. Hal. 109
[9] Op cit. Bimo
Walgito. Hal.110
[10] Op cit.
Abdul Choliq. Hal 228-240
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar