coping stress
I.
PENDAHULUAN
Sepertinya
kehidupan modern merupakan sumber
bermacam gangguan stress. Para ahli telah banyak meneliti masalah
stress,terutama yang bertalian dengan situasi dan kondisi hidup.
Stres
dapat memberikan stimulus terhadap perkembang dan pertumbuhan, dan dalam hal
ini stress adalah hal positif dan diperlukan. Namun demikian, terlalu banyak
stress dapat menimbulkan gangguan-gangguan seperti, penyesuaian yang buruk,
penyakit fisik danketidakmampuan untuk mengatasi atau koping terhadap hubungan
antara peristiwa kehidupan yang menegangkan atau penuh stress dengan
berbagaikelainan fisikdan psikiatrik (Yatkin & Labban, 1992).
Dewasa ini proses terhadap stres menjadi pedoman untuk membangun coping
stress. Secara umum stres dapat diatasi dengan melakukan transaksi dengan
lingkungan dimana hubungan transaksi ini merupakan suatu proses dimana individu
berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan dengan
melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam
dirinya.
Coping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban
yang diterima. Apabila mekanisme coping ini berhasil, seseorang akan dapat
beradaptasi terhadap perubahan atau beban tersebut.[1]
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Apa
Yang Dimaksud Dengan Coping Stres?
B. Apa
Saja Macam-macam Coping Stres?
C. Apa
Saja Faktor yang mempengaruhi Strategi Coping?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Coping Stres
Pengertian coping stress menurut Taylor (dalam Smet, 1994) adalah suatu
proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara
tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan
yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan
dalam menghadapi situasi stressful.
Menurut Lazarus (1996) coping stress adalah upaya kognitif dan tingkah laku
untuk mengelola tuntutan internal dan eksternal yang khusus dan konflik
diantaranya yang dinilai individu sebagai beban dan melampaui batas kemampuan
individu tersebut. Individu akan memberikan reaksi yang berbeda untuk mengatasi
stres.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa Coping Stres adalah suatu upaya yang dilakukan
individu untuk mengurangi mentoleransi, atau mengatasi stress yang ditimbulkan
oleh sumber stres yan dianggap membebani individu.[2]
B.
Macam-macam
Coping Stres
Coping
stress dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1.
Coping Negatif
Menurut
Weitten Lloyd coping negatif meliputi beberapa hal. Pertama, giving up (withdraw), melarikan diri
dari kenyataan atau situasi stress. Kedua, agresif, yaitu berbagai perilaku
yang ditujukan untuk menyakiti orang lain, baik secra verbal maupun nonverbal.
Ketiga, menanjakan diri sendiri (indulging
yourself) dengan berperilaku konsumerisme yang berlebihan. Keempat, mencela
diri sendiri (blaming yourself),
yaitu mencela atau menilai negatif terhadap diri sendiri sebagai respon
terhadap frustasi atu kegagalan dalam memperoleh sesuatu yang diinginkan.
Kelima, mekanisme pertahanan diri (defense
mechanism), yang bentuknya seperti menolak kenyataan dengan cara melindungi
diri dari suatu kenyataan yang tidak menyenangkan.
2.
Coping positif
Coping
positif (konstruktif), diartikan sebagai upaya-upaya untuk menghadi situasi
stress secara sehat. Coping yang positif-konstuktif ini memiliki beberapa ciri.
Pertama, menghadapi masalah secara langsung, mengevaluasi alternatif secara
rasional dalam upaya memecahkan masalah tersebut. Kedua, menilai atau
mempresepsi situasi stress didasarkan kepada pertimbangan yang rasional.
Ketiga, mengendalikan diri (self control) dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
Coping
yang konstruktif dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan atau metode,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Rational-Emotive
Therapy
Merupakan pendekatan terapi yang memfokuskan pada upaya untuk mengubah pola
berfikir klien yang irasional sehingga dapat mengurangi gangguan emosi atau
perilaku mal-adaptif.
b.
Meditasi
Merupakan latihan mental untuk memfokuskan kesadaran atau perhatian dengan
cara non analisis (Weiten & Lioyd, 1994). Pendekatan meditasi ini banyak
bentuknya, seperti Yoga, Zein, dan Transcendental. Ketiga bentuk pendekatan
meditasi tersebut berakar dari agama Hindu, Budha, dan Towa. Meditasi merupakan
latihan disiplin mental yang dapat dipraktikkan dalam dua kali sehari selama 20
menit, melalui meditasi ini seseorang dapat meredam atau meredupsi kekalutan
emosinya.
c.
Relaksasi
Relaksasi sebagai suatu bentuk latihan untuk menenangkan diri,menghilangkan
ketegangan-ketegangan baik ketegangan fisik maupun sikis yang banyak
diterapkan.[3]
d.
Mengamalkan
Ajaran Agama sebagai Wujud Keimanan Kepada Tuhan
Orang
yang taat beragama atau memiliki keimanan kepada Tuhan mampu mengelola hidup
dan kehidupannya secara sehat, wajar, normatif, serta dapat mengahadapi situasi
stress secara positif dan kontruktif.[4]
C.
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping
Cara
individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya
individu yang meliputi kesehatan fisik/energi,
keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial dan
materi.
a.
Kesehatan Fisik
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha
mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar.
b.
Keyakinan atau pandangan positif
Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting,
seperti keyakinan akan nasib (eksternal locus of control)
yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan (helplessness)
yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe : problem-solving
focused coping.
c. Keterampilan Memecahkan masalah
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,
menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan
alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan
dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan
melakukan suatu tindakan yang tepat.
d. Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan
bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat.
e. Dukungan sosial
Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan
emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga
lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
f. Materi
Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang
atau layanan yang biasanya dapat dibeli.[5]
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa Coping Stres adalah suatu upaya yang dilakukan
individu untuk mengurangi mentoleransi, atau mengatasi stress yang ditimbulkan
oleh sumber stres yan dianggap membebani individu.
Coping stress
dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Ciping
negatif
2. Coping
positif
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping:
1.
Kesehatan Fisik
2.
Keyakinan atau pandangan positif
3. Keterampilan Memecahkan masalah
4. Keterampilan sosial
5.
Dukungan sosial
6.
Materi
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat penulis
sajikan, kami sadar dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, kiranya kami penulis harapkan kritik dan saran guna
memperbaiki makalah kami mendatang, dan semoga dapat memberi secercah ilmu
manfaat bagi pembaca budiman.
DAFTAR PUSTAKA
Kartini
Kartono. Hygiene Mental dan Kesehatan
dalam Islam. Bandung. Mandar maju. 1989
M.
A. Subandi. Psikologi Agama
&Kesehatan Menta. Jogyakarta: Puataka Pelajar. 2013
rikha
makhsunah 121111082
sofiyuna
safiqoh
siti
khumaysah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar